PROFIL PARTAI > | VISI MISI PARTAI >> | MAKNA LAMBANG PARTAI >>>
Persoalan baru timbul, apakah harus membuat partai politik baru atau cukup bergabung dengan partai yang ada. Pada saat itu timbul desakan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Solo dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI agar Amien mendirikan partai politik baru dan menolak bergabung dengan partai lama. Di dalam Majelis Amanat Rakyat (MARA) juga terjadi perdebatan yang makin lama semakin mengkristal. Apakah MARA tetap seperti bentuknya semula, yakni sebagai cabinet watch dog atau diubah menjadi partai politik.
Kelompok pertama, merupakan kelompok yang menginginkan MARA tetap sebagaimana jati dirinya ketika dilahirkan. Dimotori oleh Zumrotin dan Syahbani Kacasungkana, bahkan karena sangat khawatirnya, sampai-sampai Ratna Sarumpaet menyatakan, kalau MARA berubah menjadi partai politik, maka ia akan kehilangan simpati dari masyarakat. Sedangkan kelompok kedua, merupakan kelompok yang menginginkan MARA berubah menjadi parpol. Yang paling Vokal dan gigih memperjuangkannya ide ini adalah Fikri Jufri, yang didukung oleh Ulil Absar Abdullah dan Ong Hok Ham. Fikri dan Ulil bahkan sudah siap dengan usulan yang lebih jauh, yakni memperjuangkan Amien Rasis menjadi presiden dalam pemilu mendatang. Bagi Ulil, fenomena pak Amien yang muncul pada saat itu belum tentu berulang dalam 50 tahun. Menurut pengamatannya, figur Amien Rais yang dinobatkan sebagai “gerbong” reformasi oleh berbagai media massa dan diakui sebagai tokoh reformasi oleh berbagai kalangan termasuk mahasiswa, memiliki sumber daya yang mendukung sangat kuat. Apalagi sampai saat itu belum ada satupun parpol yang berhasil memikat dirinya.
bagian ke 1<<before SEJARAH PAN next>>bagian ke 3